Denfest ke-14 Kembali Digelar secara Hybrid

Denfest ke-14 Kembali Digelar secara Hybrid

Denpasar – Degup kreativitas tak pernah pudar di Kota Denpasar. Sebab itulah, Denpasar Festival (Denfest) hadir laksana etalase bagi dinamika pemikiran serta aktivitas kreatif para penghuni kota ini. Ajang yang dikemas layaknya pengisahan yang autentik dan kredibel tentang berevolusinya industri kreatif di Denpasar melalui berbagai mata acara, seperti parade, pameran, pemanggungan, workshop, dan lainnya. Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, Denfest kali ini kembali digelar secara hybrid yakni secara daring dan luring.

Tahun ini, Denfest kembali berlangsung untuk ke-14 kalinya pada 10-23 Desember 2021. Menariknya, Denfest tahun ini telah terkurasi dan terpilih sebagai salah satu festival berskala nasional dari gelaran bergengsi Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia 2021.

Terpilihnya ajang ini tak terlepas dari konseptualisasi Denfest yang bertumpu pada aspek kreativitas berbasis inovasi dan teknologi digital, aspek kolaborasi berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat, serta aspek penerapan protokol kesehatan 5M (Mencuci Tangan, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas) dan CHSE, yaitu Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) yang ketat.

Konseptualisasi ini bertalian dengan kebaruan pelaksanaan Denfest. Awalnya, sejak 2009, kawasan Jalan Gajah Mada dan Lapangan Puputan Badung di pusat kota selalu menjadi titik lokasi perhelatan salah satu festival kreatif terbesar di Bali ini. Akan tetapi, beranjak dari open space festival, kini, Denfest ke-14 mengusung konsep dynamic regulated spaces yang mampu mengakomodasi perhelatan kreatif dengan penerapan protokol kesehatan yang benar, bijak, dan terkontrol.

Secara spesifik tema tahun ini adalah Arsa Wijaya: Kemenangan Harapan. Tema ini menjadi petanda dan perayaan bahwa kreativitas adalah kekuatan pemersatu untuk mengatasi kesulitan, terutama krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19. Kreativitas menjelma obat kebangkitan, dengan begitulah kemenangan harapan diraih.

Denfest ke-14 tahun 2021 diinisiasi Pemkot Denpasar melalui Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Denpasar sebagai leading sector  dan dukungan kedinasan terkait dalam lingkup Pemerintah Kota Denpasar. Pada arahan persiapan dan pelaksanaan, Rabu (7/12), Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menekankan, pelaksanaan Denfest ke-14 tahun 2021 tetap memberikan ruang dan mendukung kegiatan pelaku ekonomi kreatif Kota Denpasar.

Dinas Pariwisata Kota Denpasar telah mempersiapkan format pelaksanaan kegiatan dengan penyusunan program mata acara dan tematik bersama organ-organ pelaksanaan festival yang sistematis, terencana, dan akuntabilitas. Festival tahun ini akan disajikan secara hibrida, baik daring maupun luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sebuah keniscayaan bahwa festival ini akan mencerahkan Denpasar the Heart of Bali’ dengan kepemimpinan transformasional, empati, dan ketahanan kolektif.

Denfest kali ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik itu seniman tradisi, maupun seniman modern. Tak hanya melibatkan masyarakat dari unsur seni, pelaku UMKM, komunitas kreatif elemen masyarakat desa, para sineas, hingga pembicara yang ahlinya dapat disaksikan dalam sesi workshop Denfest 2021. Misalnya, partisipasi Konsulat Jenderal Vietnam, India dan negeri sakura, Jepang, turut memperkaya sisi edukasi pelaksanaan Denfest era baru.

“Tak hanya seniman baru, seniman terkhusus penyanyi hits Bali turut menyemarakkan mata acara Denfest, seperti Dek Ulik, Putri Bulan, Widi Widiana, Di ubud feat Lebri, Ray Peny, dan lainnya. Setiap mata acara tersebar ke berbagai tempat dan jadwal acara yang diregulasi oleh inovasi protokol kesehatan mengatur kolaborasi antara tempat perhelatan dan creator,” ungkap Jaya Negara.

via forumkeadilan.com

Tags